TERNATE – Wilayah Maluku Utara diguncang gempa sebanyak tiga dalam sehari di lokasi yang berbeda. Ketiga lokasi itu diantaranya, Halmahera Selatan, Kota Ternate dan Pulau Morotai.
Rentetan gempa bumi terjadi pertama kali di Halmahera Selatan dengan kekuatan 4,2 skala richter, terjadi pada pukul 10.57 WIT. Selanjutnya, antara Ternate dan Bitung dengan kekuatan 3,6 skala richter terjadi pada pukul 11.47 WIT, dan Morotai 4,6 skala richter terjadi pada pukul 13.08 WIT. Namun itu tidak berpotensi tsunami.
Pengamat gempa BMKG Stasiun Geofisika Ternate Hermizal mengatakan, gempa yang terjadi itu diakibatkan terjadinya deformasi batuan yang berada di masing-masing sesar pada tiga wilayah tersebut. Ketiga gempa yang terjadi itu tidak saling berhubungan karena berada pada sesar yang berbeda.
“Halmahera Utara dan Halmahera Selatan ini sekmennya berbeda, yang mana untuk wilayah Halmahera Utara dengan kedalaman yang dangkal disebabkan karena deformasi batuan pada sesar lokal yang berada di kawasan Halmahera bagian Utara sekitar bagian Morotai,”katanya
“Sementara untuk Halmahera selatan sekali terjadi karena deformasi batuan memang cukup rapuh sehingga kegempaan disitu lebih sering terjadi dan untuk Halmahera Barat itu juga sama karena wilayah itu berhadapan langsung dengan sudut silempeng laut Maluku, jadi aktivitas kegempaannya cukup tinggi,” sambungnya
Sesuai pengamatan yang dilakukan kata Hermizal, tiga gempa yang terjadi itu masih dalam batas normal dan tidak ada peningkatan yang siknifikan.
“Masyarakat di Maluku Utara diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan berita atau informasi yang tidak benar dari kejadian tiga gempa tersebut, namun harus selalu memperoleh informasi dari pihak yang berwenang terutama dari Bmkg Stasiun Geofisika Ternate,” tutupnya.
Penulis: Chaca
Editor: Zulfikar Saman